Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adnan Pandu Praja mengaku tak khawatir permasalahan 'Cicak Buaya' kembali panas jika Kabareskrim Komjen Sutarman terpilih menjadi kapolri. Sebab kasus itu muncul ke permukaan menyangkut nama Sutarman.
Namun Adnan yakin, sikap Sutarman akan berbeda bila terpilih menjadi kapolri.
"Potensi seperti itu, resiko selalu ada. Tapi jangan lupa bahwa Sutarman sekarang dengan Sutarman Kapolri beda," kata Adnan seusai menghadiri Rapat Evaluasi Kinerja Polri, di Kantor Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Jakarta Selatan, Senin (30/9).
Adnan enggan mengomentari tentang track record Sutarman saat menjabat kabareskrim. Dia hanya berpendapat, ketika Sutarman nantinya terpilih menjadi Kapolri, itu akan membuat Sutarman menjadi orang yang baru.
"Saya berharap, ketika (Sutarman) menjadi Kapolri, menjadi Sutarman yang baru. Jadi kita harus positif," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menerima nama calon pengganti Kapolri Timur Pradopo dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Rencananya, hari ini Presiden akan mengirimkan nama kandidat pilihannya ke DPR.
"Bapak presiden sudah terima nama, insya Allah hari ini diajukan ke DPR pengganti Timur," ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, di kantornya, Jakarta, Jumat (27/9).
Menurut Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Presiden SBY telah mengirimkan surat kepada pimpinan DPR.
"Baru tadi jam 10.00 WIB telah kami terima surat dari Istana tentang pengangkatan dan pemberhentian Kapolri. Pak SBY hanya mengajukan satu nama yakni Komjen Sutarman untuk direncanakan sebagai Kapolri baru menggantikan posisi Timur Pradopo," ujar Priyo Budi Santoso kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9).
"Potensi seperti itu, resiko selalu ada. Tapi jangan lupa bahwa Sutarman sekarang dengan Sutarman Kapolri beda," kata Adnan seusai menghadiri Rapat Evaluasi Kinerja Polri, di Kantor Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Jakarta Selatan, Senin (30/9).
Adnan enggan mengomentari tentang track record Sutarman saat menjabat kabareskrim. Dia hanya berpendapat, ketika Sutarman nantinya terpilih menjadi Kapolri, itu akan membuat Sutarman menjadi orang yang baru.
"Saya berharap, ketika (Sutarman) menjadi Kapolri, menjadi Sutarman yang baru. Jadi kita harus positif," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menerima nama calon pengganti Kapolri Timur Pradopo dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Rencananya, hari ini Presiden akan mengirimkan nama kandidat pilihannya ke DPR.
"Bapak presiden sudah terima nama, insya Allah hari ini diajukan ke DPR pengganti Timur," ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, di kantornya, Jakarta, Jumat (27/9).
Menurut Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Presiden SBY telah mengirimkan surat kepada pimpinan DPR.
"Baru tadi jam 10.00 WIB telah kami terima surat dari Istana tentang pengangkatan dan pemberhentian Kapolri. Pak SBY hanya mengajukan satu nama yakni Komjen Sutarman untuk direncanakan sebagai Kapolri baru menggantikan posisi Timur Pradopo," ujar Priyo Budi Santoso kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar