heh ada ada aja kejadian didunia ini ya seperti yang dialami kedua perempunan ini,kedua perempuan ini ditangkap,dipenjara,dan sampai sampai di permalukan lantaran keduanya kepergok berciuman disaat acara ke agamaan.makanya jangan sembarangan berbuat mesum jadi masalahkan.
salah satu anggota kongres negara brazil sekaligus pendeta yang bernama marco feliciano langsung dan cepat menghentikan disaat dia sedang khotbah,setelah kedua perwmpuan yang bernama Joana Palhares dan Yunka Mihura ketika mengetahui keduanya berciuman.dan si pendeta memanggil penjaga kota dan polisi militer untuk menangkap kedua perempuan itu.speti yang dilansir situs merdeka.com dan the Huffington Post sebagai sumber berita dihari selasa tanggal 1/10
keduanya harus pergi dan meninggalkan gereja dalam keadaan tangan di borgol kata feliciano,seperti yang dilansir situs Global Voices Online sebagai sumber ketiga berita. tidak ada guna kita melanjutkan acara ini,dan para penjaga sedang menuju kelokasi sekarang,tempat ini bukan istana,dimana semuanya diperbolehkan,ini rumah tunhan,pungkasnya
kedua perempuan yang bernama Palhares dan Mihura juga mengklaim bahwa mereka mendapatkan serangan fisik ketika polisi menangkapnya,dan kini kedua perempuan tersebut ditahan dan bertanggung jawab aas perbuatan yang memalukan yang dilakukan didalam gereja dipenahan dikantor polisi distrik pertama dikota sao sebastio.
kedua perempuan tersebut menyatakn bahwa masih banyak pasangan heteroseksual,dan juga saling berciuman ketika di acara itu.
dan pengacara tersangka mengungkapkan " kami meliat ituhal sebagai sebuah situasi benar benar dilur kendali.pugkasnya
'kita tahu ada dua hak didalam konflik tersebut,yang pertama adalah kebebasan berekspresi dan kebebasan menjalankan agama. Kedua hak itu sesuai undang-undang dan telah ditetapkan supaya bias digunakan masyarakat."
keduanya harus pergi dan meninggalkan gereja dalam keadaan tangan di borgol kata feliciano,seperti yang dilansir situs Global Voices Online sebagai sumber ketiga berita. tidak ada guna kita melanjutkan acara ini,dan para penjaga sedang menuju kelokasi sekarang,tempat ini bukan istana,dimana semuanya diperbolehkan,ini rumah tunhan,pungkasnya
kedua perempuan yang bernama Palhares dan Mihura juga mengklaim bahwa mereka mendapatkan serangan fisik ketika polisi menangkapnya,dan kini kedua perempuan tersebut ditahan dan bertanggung jawab aas perbuatan yang memalukan yang dilakukan didalam gereja dipenahan dikantor polisi distrik pertama dikota sao sebastio.
kedua perempuan tersebut menyatakn bahwa masih banyak pasangan heteroseksual,dan juga saling berciuman ketika di acara itu.
dan pengacara tersangka mengungkapkan " kami meliat ituhal sebagai sebuah situasi benar benar dilur kendali.pugkasnya
'kita tahu ada dua hak didalam konflik tersebut,yang pertama adalah kebebasan berekspresi dan kebebasan menjalankan agama. Kedua hak itu sesuai undang-undang dan telah ditetapkan supaya bias digunakan masyarakat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar