Pada 8 Oktober 2010 tiba-tiba kita dikagetkan media Taiwan dan Hongkong dengan berita Pengumuman oleh Pemerintah Taiwan untuk menarik mi instan Indomie di Taiwan. Penarikan itu dilakukan setelah dua bahan pengawet terlarang, methyl p-hydroxybenzoate (nipagin) dan benzoic acid, ditemukan di dalam Indomie. Bahan pengawet tersebut hanya dibolehkan untuk kosmetik. Sementara itu Indomie telah dinyatakan aman di Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Indonesia menyebutkan bahwa Nipagin dalam kecap mie instan aman, tapi jangan berlebihan.
Ada isu bahwa negara kompetitor menggunakan isu kesehatan untuk melindungi produk dalam negerinya karena produk Indomie mulai mengancam pasar mie instant di Taiwan karena lebih murah dan enak. Produk Indomie memang telah mendunia, Indomie sudah diekspor di 80 negara menjadikan Indofood sebagai perusahaan mie instan terbesar di dunia. Di negara Arab serta Syria Indomie sangat digemari juga, sampai Indomie pun punya pabrik di Timur Tengah. Begitu juga Di Afrika, bahkan Indomie di Nigeria dianggap sebagai makanan pokok orang Nigeria. Di AS Indomie juga sempat Jadi daftar hadiah natal favorit.
Di Indonesia orang tetap suka Indomie walau dinyatakan mengandung pengawet berbahaya. Di Indonesia sehubungan dengan pelarangan Indomie di Taiwan kini bermunculan FPI (Front Pembela Indomie). Di Twitter, ramai muncul orang yang membela Indomie sampai membuat hashtag #FrontPembelaIndomie. Tulisan mereka diantaranya kira-kira lebih baik makan Indomie daripada Tai mie (Mie taiwan).
Walaupun begitu kita tentu saja berharap agar Indomie juga dapat membuat makanan yang lebih aman bagi kesehatan agar produk Indomie tetap disukai oleh penduduk di seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar